Sangsi
Mengapa puisiku ini sampai berangka, sayang
Satu…
Dua…
Tiga…
Empat…
Tak bisa kutebak kapan habisnya
Karena tanganku terus saja menggores
Rindu…
Haru…
Cinta…
Canda…
Tawa…
Emmm, aku tersenyum bodoh, sayang
Apakah kau melihatku?
Mengapa kau menjauh?
Takut?
Sayang… sayang…
Aku tak gila, sayang!
Aku hanya dijebak kegilaan
Gila mendengar suaramu
Gila melihat wajahmu
Gila mencium wangimu
Gila menegecap sayangmu
Gila karena menggilaimu
Bait ini tak kan bertitik
Ma’af membuatmu risih!
Komentar
Posting Komentar