Teruntuk seseorang yang "pernah" kucintai dengan begitu dalam & betapa;

Aku memang tak pernah mau menjadi apa yang kau inginkan, karena aku adalah aku, yang hanya bisa bahagia apabila aku dicintai dengan apa adanya diriku. Walau begitu, pernahkah kau dapati aku dalam keputusasaan untuk selalu mencoba menjadi yang terbaik bagimu??? Aku tak begitu saja menyerah, bukan?!! Buktinya aku dulu selalu mencoba untuk menjadi sandaran yang hangat saat kau butuhkan, menjadi pelarian penatmu saat kau kehilangan semangat dan menjadi pendengar yang baik bagimu untuk semua keluhan-keluhanmu yang kadang membuatku ikut meneteskan air mata saat kau menuturkan beban hatimu sepatah demi sepatah kata??? Semua itu hanya demi diri dan hidupmu! Namun apa balasmu padaku??? Lagi-lagi kau melukaiku dengan tingkah pengecutmu membohongiku, mencelaku dan mengabaikanku. Padahal aku tak pernah meminta balasan atas semua itu. Lalu, salahkah aku bila akhirnya kuputuskan untuk berjalan sendiri tanpamu lagi? Maafkan aku yang tak bisa terus menerusi bersamamu. Aku tak tahan dengan segala kemunafikanmu memuji dirimu sendiri untuk dipuja oleh orang lain. Sadarkah kamu bahwa semua itu memuakkan??? Dan satu hal yang harus kamu tahu, aku tak biasa dimanfaatkan olehmu untuk kepentingan dan kebahagianmu pribadi yang tak bisa menghargai keputusanku, pengorbananku, kesetiaanku dan perasaanku. Iya, aku akui aku memang mencintaimu, namun itu dulu!!!!!! Dan rasanya semua rasa itu tak berlaku lagi untuk masa sekarang ini. Hanya karena aku cinta, bukan berarti dengan sekenanya hatimu mudah mempermainkan hatiku. Perbuatan memalukan yang sangat tak berhati untuk seseorang yang kucintai dengan begitu dalam & betapa. Tapi, lupakanlah.. Kisah itu hanya akan menjadi luka abadiku andai terus kututurkan. Sebenarnya bukan ini masalahku denganmu, tapi aku tersenyum dingin saat kau menghina kekasihku. Kau kembali berani masuk ke kehidupanku yang telah kusyukuri dengan ketiadaanmu. Lucu sekali kamu itu :) Kau tahu apa tentang dia? KAU ITU SIAPA??? Lancangnya kamu mengatakan hal-hal negatif tentang aku dan dia. Dia memang biasa. Dia juga sederhana. Dia selalu apa adanya. Tidak membuat-buat seolah-olah dirinya itu raja apabila di depanku. Tidak dulu, tidak sekarang, kamu sama saja.Kau boleh merasa bangga akan dirimu, kau boleh angkuh dengan apa yang ada pada dirimu, tapi tak semestinya kau lupa bahwa semua itu hanyalah sementara saja. Semuanya pasti kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kau tak tahu apa-apa tentangku dan kekasihku, mantanku. Kau hanya mengenaliku sekilas kau tahu, tak lebih dari seujung kuku :) Jadi, bisakah kamu untuk tidak mengusik kehidupanku lagi yang telah lebih jauh bahagia dari pada saat bersamamu dan telah jauh dari kebohongan-kebohongan picisanmu??? *Salamku dengan segala kerendahan hatiku :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

GALERI

GALERI