Love/ur/mom

Ingat dulu waktu masih kecil. Aku lari-lari di halaman rumah. Dan kemudian aku terjatuh karena kakiku tersandung sebuah batu. Kupegang lututku yang perih dan berdarah sambil terisak menangis menahan sakitnya. Mamaku langsung menghampiriku dan mengusap air mataku (sembari meniup-niup lututku). "Ssttt.. Diam, sayang.. Cup, cup, cup.. Lukanya masih jauh kok sama pernapasannya". Hatiku menjadi tenang dan air mataku pun berhenti mengalir. Heee.. Kalo inget ne aku sering ketawa sendiri. Malaikatku itu ada-ada saja. Sering membuat tawa. Seringnya lagi membuat mata ini berkaca karena rinduinya. Then, ingatlah selalu mama yang mencintai kita. Walau hanya sebatas mengirim pesan singkat.

Salam sang Cahaya, Aurora Jingga

Komentar

Postingan Populer

GALERI

GALERI